We are art dealer & management

me

We are event organizer specializing in art exhibition. We are also art dealer for paintings and sculptures. since 2009,we have good relations with many artists

Art Exhibition “Energi Seni”

 

Art Exhibition Energi Seni

energi seni

Pameran seni rupa dengan Tajuk “Energi Seni” yang diikuti oleh 18 seniman, yang akan akan menampilkan karya terbaru dan terbaik mereka di Plaza Indonesia,Jakarta (Function Hall lantai 2)  tanggal 11 s/d 19 Agustus 2018 (10.00-22.00)

Mereka yang akan tampil pada pameran ini adalah seniman dari berbagai aliran seni serta lintas generasi seperti Djoko Pekik (1938), Heri Dono (1960), Putu Sutawijaya (1970), Erica (1971), Indra Dodi (1980), Umbu Tanggela (1956) dan Putranya Rato Tanggela (1990)

Catatan Kuratorial: Suwarno Wisetrotomo

Kata ‘energi’ juga bermakna daya, kekuatan, gairah, vitalitas, elan, spirit, atau gairah. Ia melibatkan yang fisik dan non-fisik.  Yang fisik terkait dengan kekuatan yang bisa diukur dan terukur. Jika melampaui batas, maka berdampak negatif pada raga. Kemudian yang non-fisik, seringkali tampak tak terbatas, tanpa tepi, dan terasa liar. Semakin melampaui batas, semakin menemukan daya (sebutlah semacam ide-ide, terkait isi, bentuk, dan fungsi) yang tak terduga.

Demikianlah proses kreatif berpikir dan berkarya seni yang melibatkan seluruh daya; daya nalar, daya renung, dan daya artistik. Berkesenian, tak bisa tidak, harus mengerahkan seluruh daya, agar produk karya seni memiliki dua energi yang menyatu, yakni daya pukau dan sekaligus daya ganggu. Pencapaian semacam ini, sekali lagi, hanya mungkin terjadi jika seniman bertumpu pada nalar, kepekaan jiwa, dan kepiawaian artistik. Ketiganya bukan kebetulan, juga bukan jatuh dari langit, tetapi buah dari upaya yang tak kenal menyerah.

Karya seni yang memesona secara visual, dan mengganggu secara isi dan pesannya, dapat dikatakan sebagai karya yang memancarkan energi positif bagi penontonnya. Energi positif ini penting, karena seni memang menjadi medium yang sangat efektif untuk membangun pengertian antar manusia. Seni semestinya berada di atas banyak persoalan; isu suku, agama, ras/etnik, ideologi, politik, misalnya, akan menemukan “ruang pertemuan dan ruang dialog” melalui karya seni. Seperti halnya bidang olah raga, dunia seni juga sangat memerlukan sikap sportif. Semua pendapat harus disertai dengan argumentasi yang jelas dan kuat, sehingga perbedaan apapun yang muncul, tetap harus bersikap saling menghargai. Karena memang, tak ada makna seni yang tunggal dan absolut.

Peristiwa Pameran Seni Rupa bertajuk ENERGI SENI dihasratkan untuk menumbuhkan pemahaman seperti itu. Menularkan energi kreatif dan positif merupakan tanggung jawab sosial dan moral setiap individu. Melalui medium karya seni rupa, diseminasi perkara energi seni, menemukan ruangnya yang menarik dan mengundang beragam kemungkinan, khususnya di area pemaknaan seni. Pameran ini diharapkan dapat menghadirkan beragam karya seni rupa yang memancarkan ‘pesona seni’, ‘imaji seni’, ‘mengundang pemaknaan yang beragam’, ‘menumbuhkan semangat dan daya hidup’, dan itulah yang dimaksudkan sebagai “energi seni”. Melalui berbagai karya seni, siapapun kita, akan tersentuh dan tumbuh daya hidup kita dengan lebih manusiawi.

(Suwarno Wisetrotomo / Kurator )

 

 

Menjadi Indonesia,pameran seni rupa

Pameran terbuka untuk umum 17 – 27 Agustus 2017
Pembukaan Rabu 16 Agustus 2017, Pukul 15.00
Function Hall Plaza Indonesia Lantai 2
Jl. M.H. Thamrin No.28-30, Jakarta Pusat 10350

Pameran bertajuk Menjadi Indonesia di Plaza Indonesia ini dihasratkan untuk “menghadirkan Indonesia” melalui cara pandang dan imajinasi 45 orang perupa (terdiri atas 35 pelukis dan 10 pematung).  Para perupa ditantang, sekaligus menantang dirinya sendiri untuk mengambil posisi kritis, memilih sudut pandang yang sesuai dengan suara nuraninya, diolah, diimajinasikan, dan diwujudkan menjadi karya-karya yang, seperti sudah disebut sebelumnya, memiliki daya gugah bagi khalayak luas. Seperti halnya ketika orang-orang muda seperti Soekarno, Mohamad Hatta, Syahrir, Tan Malaka, pada sekitar tahun 1920-an sudah mengimajinasikan wujud Indonesia. Juga ketika para perupa seperti Mas Pirngadi, Wakidi, Kartono Yudokusumo, termasuk S. Sudjojono memandang dan mengabadikan Indonesia. Dengan demikian, seniman/perupa dengan kemampuan imajinasi dan kemampuan membentuk, dapat memberikan andil bagi Indonesia untuk menumbuhkan sensitivitas dan sikap kritis khalayak luas melalui karya seni rupa.(Suwarno Wisetrotomo)

Seniman yang berpartisipasi :

Agung Sukendra, Akmal Jaya, Andrik Musfalri, Arie Kadarisman,Bambang Pramudiyanto, Basrizal Albara, Bayu Wardhana, Benny kampai, Budi Ubrux, Djoko Pekik, Dodik Irwandi, Dunadi, Diah Yulianti, Dyan Anggraini, Edo Plli, Erica Hestu Wahyuni, Feri E Candra (Buya), Hari Budiono. Heri Dono, Hojatul,Indra Dodi, Indi Haryadi, Ipong Purnomosidhi, Ivan Sagita, Joko Gundul, Joni Saputra, Katirin, Klowor Waldiyono, Komroden Haro,Lugas Sylabus, Melodia Idris, Nasirun, Noor Ibrahim, Putu Sutawijaya, Ridi Winarno, Rismanto, Sanardi Adam, Sigit Santoso, Subroto SM, Taufik Ermas, Triana Nurmaria, Tri Suharyanto, Wayan Cahya, Widiantoro, Wiyono

Continue reading

TALENTA ORGANIZER

logo htm

Art Dealer & Management

13

We are event organizer specializing in art exhibition. We are also art dealer for paintings and sculptures. We maintain good relation with various artists of various style, especially those who originated from Yogyakarta which is one of Indonesian foremost art barometer.

talentaorganizer website